Rabu, 26 November 2014

Belajar dari Singapore

posting by ayilia di 3:31 AM 1 komentar

Akhirnya resolusi saya di tahun 2014 ini tercapai, yaitu pergi ke luar negeri. Saya beranggapan dengan pergi ke luar negeri akan membuat pikiran kita terbuka, pengetahuan kita berkembang, dan kita bisa belajar dengan perbedaan-perbedaan yang ada di negeri kita dengan di negeri orang. Terakhir, pergi ke luar negeri pasti akan membuat kita akan rinduuu sekali dengan Indonesia, terutama dengan sambal-sambalnya yang pedasss, bagi penggemar masakan pedas seperti saya tentunya hehehe.

Cita-cita saya adalah mengunjungi setiap negara di bumi ini dan negara yang pertama kali saya kunjungi adalah Singapore. Selama di Singapore saya menyimpulkan tiga kata terbaik untuk negri kecil ini yaitu “Rapi, Bersih, Disiplin”. Bagi saya “Singapore is Jakarta” versi ketiga kata itu. Jakarta versi rapi, versi bersih dan versi disiplin. Andai Jakarta rapi, bersih dan disiplin pasti lebih indah dari Singapore, saya yakin itu!

Aktifitas orang Singapore yang paling saya kagumi adalah saat mereka menyeberang jalan. Betapa tidak, baik pengemudi kendaraan maupun pejalan kaki begitu menghargai satu sama lain. Ketika lampu sudah merah, zzzttt semua pengemudi tidak ada yang tidak mengerem kendaraannya. Begitu pun dengan pejalan kaki, saat lampu untuk pejalan kaki masih merah, mereka akan menunggu dan disediakan juga tempat untuk duduk semacam tiang-tiang pendek di setiap tempat penyeberangan. Selama disana, saya juga tidak pernah mendengar bunyi klakson sekalipun. Itu keren menurut saya J
Sangat berbeda ketika saya menyeberang jalan raya Margonda dari Kober menuju UI, bahkan saat sudah lampu hijau untuk penyeberang jalan, tidak ada mobil yang berhenti satu pun. Hingga harus melambaikan tangan ke atas agar pengemudi ala Indonesia tersebut mau berhenti. Lebih-lebih kalau lampu untuk penyeberang jalan sudah merah dan masih ada yang menyeberang, beeeh bunyi klakson langsung terdengar dimana-mana.

Aktifitas naik turun MRT juga tak kalah menarik. MRT adalah transportasi utama orang Singapore. Orang yang akan naik MRT harus menunggu orang yang turun sampai habis. Ada batasan garis-garis di sisi kiri dan kanan untuk menunggu saat akan masuk MRT. Tidak berebut masuk seperti naik KRL di Jakarta, tentunya juga tidak berdesak-desakan dan tidak berebut tempat duduk. hehehe. Banyak yang memilih untuk berdiri padahal masih banyak tempat duduk kosong.

Ada lagi yang berbeda dengan Indonesia. Setiap stasiun MRT disediakan lift yang kecepatannya 3x lipat melebihi lift-lift mall. Sangat cepat. Lift tersebut berguna untuk membantu orang-orang yang akan berangkat kerja yang sedang terburu-buru. Kita yang tidak terburu-buru dianjurkan untuk berdiri di sisi sebelah kiri lift, karena di sebelah kanan untuk orang-orang yang ingin berjalan saat naik lift. Hingga terkadang pemakai lift begitu rapi di sisi sebelah kiri saja.


Sekarang saya dapat menyimpulkan, kenapa Singapore sangat rapi, bersih dan disiplin. Itu semua karena sifat mereka yang begitu menghargai sesama. Bagaimana bisa tanpa sikap menghargai negara kita menjadi rapi, bersih dan disiplin. Menghargai sesama adalah kuncinya. Mulailah dari hal yang kecil, menghargai sesama, dan mempedulikan lingkungan jika mau negara kita indah seperti Singapore karena yang membuatnya indah adalah tiga kata yang sering saya sebutkan diatas. Semoga bermanfaat J



 

Glitter Crayons Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea