Kamis, 19 Mei 2016

Cara jitu jualan online via instagram

posting by ayilia di 11:15 AM 0 komentar
1. Buat akun online shop 
jangan jualan di akun pribadi kamu, karena target kita bukanlah temen2 kita yang beli. tapi orang orang yang benar benar membutuhkan produk yg kita jual. Buatlah akun yang menarik

2. Upload foto yang terbaik
ibarat kamu punya toko, dekorasi tokomu harus menarik agar konsumen tertarik untuk mampir lalu membeli. kamu juga harus mengupload foto foto terbaik jangan asal upload foto.

3. Follow orang sampai batas maksimal
batas maksimal follow orang adalah 7500 following. kamu wajib follow orang agar dia mau followback akun onlshopmu. dengan cara inilah kamu mendapatkan followers dan dengan cara inilah kamu promosikan produkmu. jika sudah, mau unfollow atau tidak, itu pilihanmu

4. harus sangat aktif di instagram
selain itu kamu harus sangat aktif bermain instagram, seperti km harus like like foto orang (terlebih orang yang mungkin mau membeli produkmu) contohnya jika kamu jualan tas anak muda, follow dan like fotonya anak kuliah, SMA yg mungkin akan tertarik untuk membelinya

5. iklankan akunmu olshopmu
kamu harus promosi terus akunmu agar orang mau mampir. kamu harus rajin rajin komen di instagram artis karena instagram artis pasti banyak yang melihat jd ada kemungkinan besar coment atau iklanmu itu dilihat

6. selamat mencoba
demikian tips jitu jualan di IG 

jangan lupa follow IG @mukena_violetta
dan IG foundernya @liaestika

semoga bermanfaat

Kamis, 15 Oktober 2015

Gerakan Sosial Perempuan di Timur Tengah

posting by ayilia di 7:19 PM 0 komentar
Gerakan Sosial Perempuan di Timur Tengah
Gerakan perempuan di negara-negara Timur Tengah telah terjadi sejak awal abad ke-20. Gerakan tersebut umumnya tidak serta merta menuntut hak-hak mereka sebagai perempuan. Kesadaran untuk mendapatkan hak-hak yang sama lahir setelah mereka ikut berjuang dengan kaum laki-laki. Gerakan perempuan di negara Timur Tengah seperti Mesir dan Palestina dipicu oleh gerakan nasionalisme menentang bentuk-bentuk imperialism.[1] Dengan itu kaum laki-laki sadar bahwa kaum perempuan juga memiliki kekuatan dan kemampuan yang sama dengan kaum laki-laki.
Situasi dan kondisi di tiap-tiap negara Timur Tengah yang tidak sama menyebabkan bentuk gerakan perempuan berbeda-beda. Namun hanya ada satu isu yang menyebabkan mereka bergerak: diskriminasi. Di beberapa negara Timur Tengah seperti Mesir dan Suriah gerakan perempuan telah dimulai sejak awal abad ke-20. Akan tetapi tidak semua kaum perempuan di negara-negara Arab harus bersusah payah berjuang untuk mendapatkan persamaan hak di beberapa bidang. Negara-negara tersebut misalnya seperti Kuwait, Tunisia, Uni Emirat Arab dan lain-lain. Hal ini disebabkan salah satunya adalah karena kaum laki-laki di negara-negara tersebut cukup akomodatif. Ironisnya mereka hanya mendukung dalam sektor pendidikan saja, namun hak perempuan dalam politik tidak diakui.
Di Saudi Arabia, sekitar awal abad ke-20, perempuan hanya masih menikmati pendidikan tradisional di rumah atau di sekolah-sekolah kuttab untuk mendapatkan pendidikan Al-Quran.[2] Namun sayangnya mereka belum bisa menikmati pendidikan modern. Baru pada tahun 1960-an, perempuan boleh memasuki sekolah modern. Sekolah modern untuk perempuan yang pertama ini, bertujuan untuk mendidik perempuan agar dapat menjadi pengelola rumah tangga yang baik berdasarkan ajaran-ajaran Islam. Pendidikan bagi kaum perempuan terus dibuka seluas-luasnya setelah minyak ditemukan di negara petrodollar tersebut. Booming ekonomi bahkan membuat banyak perempuan kelas atas bersekolah di luar negeri.
Di sisi lain perempuan masih sangat terbatas untuk bergerak di ruang publik. Salah satu bentuk pembatasan itu adalah pelarangan mengendarai mobil. Pelarangan ini memancing protes dari beberapa kalangan perempuan professional Arab Saudi. Sekitar 47 perempuan berdemonstrasi mengendarai mobil di jalan raya King Abdul Aziz. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1990 ini menyebabkan mereka ditangkap.
Gerakan perempuan di Saudi Arabia dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu:
1.      Periode pertama 1932-1950 Perempuan Saudi didefinisikan lebih berperan dalam bidang tradisional dan domestic seperti mengelola rumah tangga dan mengasuh anak
2.      Periode kedua 1960-1970 dibawah kepemimpinan Raja Faisal perempuan Saudi mendapat peran yang lebih dari sekedar peran tradisional bahkan sampai bisa mengenyam pendidikan di luar negeri
3.      Periode setelah 1970an, perempuan Saudi mengalami kemunduran peran akibat pengaruh dari pecahnya revolusi Iran.[3]
Di Mesir, perjuangan perempuan telah lebih dahulu dilakukan sebelum negara-negara Arab lainnya. Gerakan perempuan tumbuh seiring dengan isu nasionalisme. Pada tanggal 16 Maret 1919, untuk pertama kalinya kaum perempuan kelas atas dan menengah turun ke jalan-jalan melakukan perlawanan dengan berdemonstrasi. Ratusan perempuan dengan pakaian khas perempuan kelas atas dan wajah yang tertutup hijab bergerak dengan gagah berani menantang pasukan Inggris. Aksi-aksi besar yang terjadi di tahun 1919 itu kemudian dikenal dengan Revolusi 1919.[4] Selain menuntut pembebasan para aktivis politik yang berjuang untuk kemerdekaan Mesir, mereka juga memprotes pemerintah Inggris karena tindakannya yang penuh kekerasan dalam menghadapi rakyat Mesir. Gerakan yang dilakukan perempuan kelas atas dan menengah Mesir ketika itu bukan hanya mengandalkan kekuatan massa, namun berbagai cara juga dilakukan untuk mencapai tujuan mereka.
Usaha yang dilakukan untuk menuntut kebebasan para tahanan politik dan protes terhadap tindakan pasukan Inggris bukan hanya dilakukan dengan hanya demonstrasi di jalan-jalan. Strategi pertama yang mereka lakukan adalah mengirim sebuah petisi kepada Ketua Komisi Tinggi Inggris ketika itu. Sayangnya petisi tersebut tidak mendapatkan tanggapan dari pihak Inggris. Selain menulis petisi, para perempuan Mesir kelas atas yang dipimpin oleh Huda Sharawi, mengirim surat kepada Lady Burnet, yang tidak lain adalah istri Ketua Komisi Tinggi Inggris, namun surat itu tidak ditanggapi oleh Lady Burnet. Usaha para perempuan Mesir untuk mengirim petisi dan surat tidak membuahkan hasil, akhirnya mereka berkumpul lagi untuk melakukan aksi turun ke jalan. Kemudian perempuan yang jumlahnya ratusan itu berdemonstrasi turun ke jalan. Perjuangan ini memakan korban bernama Shafiqa Muhammad, salah satu dari demonstran. Namun perjuangan merekan yang penuh perjuangan itu tidak sia-sia. Revolusi Mesir tahun 1919 memberi dampak yang sangat besar bagi rakyat dan negara Mesir.[5]
Gerakan yang dilakukan perempuan Mesir tahun 1919 di dasari oleh semangat nasionalisme. Gerakan ini juga dapat dikatakan sebagai bentuk gerakan sosial. Sebagaimana yang dikatakan sejumlah ahil sosiologi, gerakan sosial adalah gerakan yang dilakukan secara kolektif atau bersama oleh sekelompok orang. Sartre, Girdens, dan Touraine melihat bahwa suatu bagian yang paling penting dari gerakan sosial adalah adanya tindakan kolektif.
Partisipasi perempuan dalam revolusi tersebut ternyata melahirkan kesadaran pada kaum perempuan, terutama perempuan kelas atas yang memotori demonstrasi tersebut, bahwa mereka memiliki kemampuan dan kekuatan yang sama dengan kaum laki-laki. Kaum perempuan kelas atas yang selama ini hidup di ruang yang sangat terbatas kemudian menuntut agar mereka dan perempaun Mesir lainnya diberi hak yang sama dengan laki-laki untuk turut berpartisipasi aktif di berbagai bidang. Perjuangan mereka tidak sia-sia. Kini, telah banyak kemajuan yang kini telah dicapai oleh perempuan Mesir di berbagai bidang.    
Perjuangan untuk menyadarkan perempuan Mesir terhadap kedudukan dan hak-haknya telah berlangsung lama. Bahkan jauh sebelum terjadi revolusi pada tahun 1919. Ide pembebasan perempuan mulai ditiupkan oleh Qasim Amin, seorang cendekiawan yang sangat prihatin terhadap keterbelakangan kaum perempuan di Mesir ketika itu.
Di beberapa negara Arab lainnya, perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-hak mereka tidak menemui permasalahan yang berarti. Di Aljazair, kesadaran perempuan lahir setelah mereka juga ikut berjuang bersama kaum laki-laki dalam menentang penjajahan Perancis. Perlawanan rakyat Aljazair terhadap Pernacis berlangsung selama 9 tahun, yaitu dari tahun 1954 sampai dengan 1962. Menurut Frantz Fanon, dengan ikut sertanya perempuan dalam suatu perlawanan, lambat laun akan menyadarkan hak-hak mereka sebagai perempuan. Kesadaran inilah yang melahirkan emansipasi.[6]
Pada saat terjadinya perlawanan rakyat Aljazair, kaum perempuan juga ikut berperan aktif. Ketika pasukan Perancis semakin gencar melakukan serangan terhadap para pejuang Aljazair, kaum perempuan mengambil alih beberapa pos-pos penting, seperti menjadi informan. Bahkan para perempuan juga mengemban misi yang sangat berat dengan menjadi perantara pembawa bom ketika pejuang Aljazair mulai melakukan perlawanan terhadap Perancis. Hal ini dilakukan karena perempuan cenderung tidak dicurigai jika ia sebenarnya mengemban misi-misi tertentu untuk membantu perjuangan.[7]
Peran perempuan yang cukup signifikan dalam perjuangan itu menumbuhkan kesadaran bahwa sebenarnya mereka memiliki kekuatan dan kemampuan. Dalam masyarakat tradisional, Aljazair khususnya, perempuan berada di posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, dari saat dilahirkan sampai kematiannya. Ketidakikutsertaan mereka dalam masalah-masalah publik bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan melainkan karena kesempatan yang tidak diberikan.[8]
Emansipasi yang ditintut perempaun Aljazair tidak mengalami hambatan yang berarti karena para penguasa juga akomodatif terhadap masalah tersebut. Ahmad Ben Bella, presiden pertama Aljazair juga mengizinkan perempuan untuk berpartisipasi di ruang-ruang publik. Hak-hak perempuan juga dijamin dalam undang-undang yang dibuat pada 27 Juni 1976. Sejak kemerdekaannya, Aljazair menjamin persamaan hak antara perempuan dan laki-laki termasuk di dalam bidang politik. Sejak itu, perempuan juga dapat berkarir di berbagai bidang.
Hal serupa juga terjadi di Kuwait, walaupaun tidak berlaku di semua bidang. Perempuan Kuwait diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mendapatakan pendidikan dan berkarya, meskipun perempuan di Kuwait telah mendapatakan persamaan hak dengan kaum laki-laki dalam berbagai bidang, namun dalam bidang politik mereka tidak memiliki hak sama sekali. Sampai saat ini, mereka tidak memiliki hak suara dalam pemilihan anggota parlemen.
Walaupaun perempuan di Kuwait dapat mengenyam pendidikan, mendapatakan ilmu dan pemikiran-pemikiran baru, namun tidak ada gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan masalah-masalah politik atau reformasi sosial. Perempuan di Kuwait juga menikmati hak yang sama dengan laki-laki, mulai dari pendidikan sampai dengan pekerjaan. Walaupun dahulu juga dikenal budaya harem, namun setelah booming minyak pada tahun 1950, lambat laun kehidupan masyarakat Kuwait juga berubah. Modernisasi yang pesat diikuti dengan berbagai perubahan gaya hidup, termasuk pada para perempuan Kuwait. Budaya Barat pelan-pelan memengaruhi kehidupan mereka, misalnya dari cara berpakaian.
Peningkatan ekonomi yang pesat diikuti oleh pembanguna berbagai fasilitas, sarana dan prasarana untuk mendukung perekonomian, juga pendidikan. Bidang pendidikan mendapat perhatian yang cukup besar. Di dalam pendidikan, perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk duduk di bangku sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat universitas.
 Pemerintah Uni Emirat Arab juga melihat bahwa pendidikan terutama untuk kaum perempuan adalah sesuatu yang amat penting. Dengan dibukanya akses pendidikan kepada perempuan,diharapkan juga akan membawa kemajuan bagi bangsa mereka. Selain itu, negara yang juga kaya akan minyak ini juga sangat berambisi untuk menjadi negara maju sehingga juga harus dikedepankan pemikiran modern, bukan sistem kesukuan lagi.[9]



[1] Linda U. Soffan, Woman of The United Arab Emirates, New York: Harper & Row Publishers, 1980, hlm. 21.
[2] Subono, Nur Iman, Gerakan Perempuan Islam, dalam Jurnal Perempuan No. 14. Jakarta:Yayasan Jurnal Perempuan, 2000, hal 83.
[3] ibid hlm. 85
[4] Soha Abdel Kader, Egyptian Woman in Changing Society: 1899-1957, London: Lynne Riener Publicity, 1987, hlm. 86
[5] Elizabeth WF, Middle Eastern Women Speak, ed. Texas: University of Texas Press, 1977, hlm. 196.
[6] Elizabeth WF, Middle Eastern Women Speak, ed. Texas: University of Texas Press, 1977, hlm. 159.
[7] Ibid hlm. 162
[8] Ibid hlm. 165
[9] Soffan op.cit hlm.61

S2 UI Ekonomi dan Keuangan Syariah

posting by ayilia di 7:14 PM 0 komentar
Perkenalkan, saya Lia Estika Sari mahasiswa S2 Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah angkatan 29. Sudah 1,5 bulan saya menjalani kuliah di bidang ekonomi yang sebelumnya saya tidak ada background ekonomi.

Mulai sekarang, insyaallah saya akan sharing2 tentang mata kuliah yang saya pelajari di semester satu.

Karena jurusan saya ada dibawah Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam, jadi mata kuliahnya banyak juga yang mengkaji Timur Tengah

Semester ini saya menempuh 15sks
Sejarah Peradaban Timur Tengah
Ushul dan Fikih Muamalah
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Teori Ekonomi Mikro
Filsafat dan Multidisiplin Ilmu
Kajian Quran dan Hadits





Senin, 30 Maret 2015

7 Spot-spot foto keren di UI

posting by ayilia di 10:08 AM 1 komentar
1. Jembatan Teksas
Jembatan Teknik-Sastra satu ini terkenal dengan jembatan cinta, karena anak teknik yang ganteng-ganteng sering ketemu sama anak sastra yang cantik-cantik di jembatan ini. Cinta sama Rangga contohnya.

Jembatan Teksas juga sering dipakai untuk foto prewed, syuting iklan-iklan dan video klip lagu loh, karena jembatan ini punya artistik yang keren abis.

Jembatan ini juga ajang buat narsis anak-anak SMA yang pengen masuk UI, mereka sering coret coret namanya biar masuk UI. Ada juga yang coret-coret tanggal jadian dan quotes-quotes unik http://www.anakui.com/2015/03/15/tujuh-tipe-coretan-di-jembatan-teksas/

So, kamu wajib foto disini, karena ini jembatan yang oke banget.


foto prewed di jembatan teksas http://drpmphotografi.blogspot.com/2012/09/desi-lian-prewedding.html

2. Taman Firdaus
Taman Firdaus letaknya di belakang rektorat. Banyak pohon-pohon, rumput-rumput hijau dan tentunya background rektorat UI. Nongkrong disini juga oke, karena banyak tempat duduk yang disediakan buat nongkrong.
kamu bisa foto kaya gini berlatar rektorat UI https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3549251270087&l=a77b5abde8

3. Taman Melingkar Perpus 
Kamu wajib nongkrong disini. kenapa? karena kamu bakal menikmati alunan musik-musik biola karena komunitas biola latihannya disini. Kamu juga bisa melihat pemandangan danau yang hijau dan alam banget.

Selain merasakan alunan musik biola yang berpadu dengan alam, disini kamu juga bisa foto dengan latar belakang perpus UI yang ngehitz banget itu. Kamu juga bisa foto dengan latar danau dan balairung UI disini.
latihan biola di taman melingkar http://depok.avc.web.id/suasana-latihan-rutin-bersama-di-taman-lingkar-perpus-ui-depok/


4. Rotunda UI
Disini rame banget tiap Minggu karena jadi tempat jogging track. Kamu bisa foto disini, dengan latar belakang Rektorat UI dari depan.
Ayo Jogging di UI http://storiophoto.blogspot.com/2013_09_01_archive.html

5. FE UI
FE UI sering banget dibuat syuting film dan sinetron karena emang tempatnya bagus dan rapi. Air terjun yang ada makara UI adalah khas FE banget.
keren kan buat background foto :) https://sangsastrawan.wordpress.com/2011/12/15/fe-ui-master-of-seminar/

6. UI Wood
Foto di depan tulisan raksasa Universitas Indonesia itu keren bang
et, apalagi bagi kamu yang pengen masuk UI. Konon katanya foto disini bisa ngga lulus-lulus ketika kuliah, tapi tenang aja, itu hanya mitos belaka.

foto di UI wood http://annisadwiastuti.blogspot.com/2011/09/ini-agustus-gw-ramadhan-gw-dan-lebaran.html
7. Pusat Study Jepang (PSJ)
Tempat ini juga sering banget jadi tempat syuting FTV. Tempatnya unik dan sering juga dipakai untuk acara seminar.
tempat syuting FTV http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/26/peduli-disabilitas-dunia-berharga-penuh-makna-523141.html




Minggu, 29 Maret 2015

Kuliner Pecel Lele Terenak di Kober Depok

posting by ayilia di 3:53 PM 0 komentar
Pecel Lele paling enak dengan sambel bawang warna orange, beehh pedes banget dan enak banget. Pecel Lele terenak termantap rekomendasiku kali ini ada di Kantin Kirani yang terletak di Kober Depok. Harganya cuma 11ribu plus nasi. Tempatny asik, luas dan full music. Kamu harus coba!



Dear Fresh Graduate

posting by ayilia di 3:11 PM 0 komentar
7 Februari 2015 lalu aku LULUS, aku wisuda, dan aku jadi sarjana. Aku satu diantara 1000 mahasiswa Universitas Indonesia yang berbunga-bunga di hari itu. Aku telah berhasil membuat kedua orang tuaku terharu karena aku telah jadi sarjana lulusan Universitas Indonesia.


Setelah wisuda kegiatanku adalah LIBURAN. ini jadwal liburanku:

LIBURAN FEBRUARI
Liburan Bersama Ortu, tante dan kakak
8 Februari : Masjid Kubah Emas + Waroeng Steak Depok with Family
10 Februari : Bintaro with Family
11 Februari : Masjid Istiqlal + Monas + Kantor Kementerian Keuangan BPPK With Big Family
12 Februari : Taman Safari, Masjid AtTawun, Saung Kuring with Big Family
13 Februari : Ortu pulang ke Madiun

Liburan bersama tante
14 dan 15 Februari : Lampung

16-20 Februari : Ngurus Jurnal, Ijazah, Transkrip dll

21-23 : Liburan ke Klaten, Solo, Magetan, Madiun with Harits and Big Family

LIBURAN MARET With Friends
14-16 Maret : Bandung (Tebing Keraton, Taman Begonia, Lawangwangi, ITB, AlunAlun Bandung)

20 Maret : Wisata Gunung Mas Puncak, Cimory Riverside
21 Maret : Kota Tua, Pelabuhan Sunda Kelapa
22 Maret : Pulau Kelor, Pulau Onrust dan Pulau Cipir

23-27 : Persiapan Pendaftaran Beasiswa Turkiye Burslari

29 Maret -12 April : Belajar Buat SIMAK UI PascaSarjana, (ciee yang mau S2)


Intinya, setelah lulus jangan langsung kerja, tapi liburan dulu. Nikmati aja proses hidup :D 




Kamis, 26 Maret 2015

Taman Begonia, berawal dari hobby bisa menjadi pengusaha sukses

posting by ayilia di 9:27 PM 0 komentar
Taman Begonia, Lembang, Bandung ini baru dibuka tahun 2010. Waktu tempuhnya dari kota Bandung sekitar 45 menit. Awalnya taman ini adalah taman pribadi milik keluarga Bu Erni yg hobby berkebun. Bu Erni tidak membuka untuk umum pada awalnya, akan tetapi teman-temannya memintanya untuk membuka untuk umum.

Sekarang Taman Begonia menjadi taman yg sangat ramai dikunjungi. Tiket masuknya cuma 5K dan gratis pakai topi berkebun. Suasana di taman sangat panas karena tidak banyak pepohonan melainkan hanya ada bunga-bunga warna warni. Selain bunga, di taman begonia juga menanam sayur-sayuran seperti selada.

Kenapa dinamakan Begonia? Karena di taman ini didominasi Bunga Balinea (Begonia) dari Bali. Bunga Begonia bisa tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah dan bunga ini tahan terhadap panas maupun hujan. Ada juga yang menyebutkan jika bunga begonia berasal dari Jerman. Entahlah mana yang benar :D

Ayo kita manfaatkan hobby kita menjadi peluang usaha :) jika kita hobby berkebun, semoga bisa juga memiliki taman bunga, seperti taman begonia. aamiin 

smile emoticon

Rabu, 04 Maret 2015

Jurnal Budaya di Maroko

posting by ayilia di 7:58 AM 0 komentar
Pasar Malam Jemaa El-Fna di Marakesh Maroko
Lia Estika Sari 1106078611
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
Lia.estika@ui.ac.id

Abstrak
Jurnal ini membahas semua yang ada di pasar malam Jemaa El Fna di Marakesh Maroko seperti makanan, atraksi, henna dan pernak-pernik. Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara, studi pustaka melalui literatur-literatur, buku-buku dan artikel-artikel ilmiah dan observasi dengan video di internet. Pasar malam Jemaa El Fna menjual makanan-makanan khas Maroko seperti subakiyah, hariroh, couscous dan tagine. Atraksi-atraksi yang ditampilkan juga tak kalah menarik seperti musik yang menggunakan musik khas Maroko yaitu Gnawa, tarian-tarian yang memakai baju adat Maroko,  sulap, dongeng dan atraksi dengan binatang. Ada juga kios henna dan pernak-pernik khas Maroko.
Kata kunci : Jemaa El-Fna, Marakesh, Maroko

A. Pendahuluan
Pasar malam Jemaa El Fna yang lokasinya berada di kota tua Marakesh merupakan pasar malam yang sangat menarik. Berbagai macam makanan khas Maroko dijual di pasar malam tersebut. Setiap lapak menjual makanan yang berbeda-beda. Makanan khas Maroko yang dijual adalah seperti Hariroh, Subakiyah, Couscous dan Tagine. Semua makanan tersebut segar dan hangat seutuhnya karena langsung dimasak dihadapan kita. Banyak sekali asap akibat dari proses memasak hingga asapnya mengepul ke atas. Wangi makanan-makanan tersebut semerbak hingga penjuru pasar malam dapat menciumnya.
Pasar malam jemaa El Fna ini mendapatkan pengakuan UNESCO untuk Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity, karena di lapangan ini kegiataan seni dan budaya Maroko terpelihara dengan baik setiap harinya melalui penampilan seniman, musisi dan para atraksi jalanan tersebut. Atraksi-atraksi tersebut tidak hanya ada di malam hari tetapi juga di siang hari. Atraksi-atraksi itu seperti musik yang menggunakan alat musik khas Maroko yaitu gnawa, tarian, sulap, drama atau teater, dongeng dan atraksi dengan binatang-binatang seperti monyet, ular dan burung. Mereka semua beratraksi dan berusaha menarik perhatian wisatawan. Wisatawan yang melihat dan memotret atraksi-atraksi tersebut harus memberikan uang.
Jurnal ini akan membahas tentang semua yang ada di pasar malam Jemaa El Fna seperti atraksi-atraksi, makanan dan minuman yang dijual, penjual jasa henna, dan penjual pernak-pernik. Atraksi-atraksi yang terdapat di pasar malam Jema El Fna adalah atraksi musik, sulap, tarian, drama atau teater, akrobat, dan atraksi dengan binatang. Makanan yang dijual di pasar malam tersebut adalah makanan-makanan khas Maroko yang sangat unik seperti, Tagine, Couscous, Subakiyah dan hariroh. Ada pula penjual minuman yang memakai gerobak unik yang menjual jus.

B. Metodologi dan Kerangka Teori
Penulisan jurnal ini menggunakan metodologi kualitatif dengan wawancara dan studi pustaka. Tahap yang digunakan adalah tahap heuristik yang merupakan tahap pencarian sumber, penulisan dan pengumpulan sumber. Pada tahap ini penulis menggunakan studi pustaka sebagai sumber misalnya pada buku-buku, literatur-literatur dan artikel-artikel ilmiah yang berkaitan dengan negara Maroko. Penulis akan mewawancari orang-orang yang pernah berkunjung langsung ke pasar malam jema el-fna terutama mahasiswa Indonesia yang kuliah di Maroko. Peneliti juga akan menggunakan metode observasi dengan video-video mengenai pasar malam tersebut yang didapatkan melalui internet.

C. Pembahasan
1. Pasar Malam
Pasar malam adalah pasar yang melakukan transaksi perdagangan di malam hari. Berbagai barang dagangan atau jasa diperjualbelikan di pasar malam. Pasar malam biasanya merupakan atraksi pariwisata penting di negara-negara sub tropis dan tropis, ini berhubungan dengan suhu udara di malam hari yang tidak begitu dingin dibandingkan dengan wilayah beriklim dingin.

2. Pasar Malam Jema El Fna
Pasar malam Jemaa El-Fna lokasinya tepat berada dalam sebuah lapangan di kawasan Old City di Marakesh, Maroko, Afrika Utara. Lapangan tersebut merupakan lapangan terbuka di daerah Medina yang berbatasan langsung dengan pasar utama kota tua (Le Souk) serta Masjid Koutoubia. Di sekitar lapangan tersebut banyak terdapat cafe yang memiliki dua sampai empat lantai untuk melihat, mangambil foto dan video suasana pasar Jema El Fna dari atas dengan syarat harus membeli sebuah minuman di café tersebut. Terdapat juga kereta kuda bagi pengunjung yang ingin berkeliling Jema El Fna.
 Pasar malam tersebut buka sebelum maghrib pada saat matahari terbenam. Kios-kios pun dibuka dengan kursi dan bangku panjang berderet di jalanan. Kios-kios tersebut terdiri dari kios makanan dan minuman khas Maroko, kios pakaian, kios peramal, dan kios tato hena. Seniman jalanan, para penari tradisional dan pendongeng yang akan menceritakan pahlawan-pahlawan Islam juga ikut serta dalam meramaikan suasana pasar malam tersebut dengan berpakaian khas Maroko. Pasar malam jemaa El Fna ini mendapatkan pengakuan UNESCO untuk Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity, karena di lapangan ini kegiataan seni dan budaya Maroko terpelihara dengan baik setiap harinya melalui penampilan seniman, musisi dan para atraksi jalanan tersebut.

3. Makanan
Makanan yang dijual di Pasar Malam Jemaa Elfna di Marakesh Maroko adalah hariroh, subakiyah, tajin, couscous, dan lain-lain. Semua makanan khas Maroko dijual disana. Pedagang yang menjual makanan-makanan khas Maroko berada di pasar bagian tengah. Di bagian tengah pasar, terlihat berasap karena makanan khas Maroko kebanyakan dimasak dengan cara dibakar. Selain makanan khas Maroko ada juga yang menjual seafood, bekicot, teh mint, jus jeruk dll.[1]
Hariroh adalah semacam soup khas Maroko yang bahan-bahannya tidak terdapat di Indonesia. Bahan utamanya adalah tomat dan lentil (sejenis kacang-kacangan). Bumbunya sangat khas yaitu jahe, lada, kayu manis, dan rempah-rempah segar seperti cilantro, parsley, dan bawang bombay. Teksturnya bervariasi, ada yang berupa kuah ringan, ada juga yang dicampur dengan chickpeas, nasi atau potongan pasta kecil seperti mie sehingga cukup mengenyangkan. Sebagai pengental, mereka menggunakan telur dan tepung. Mereka juga menambahkan perasan lemon agar lebih segar.[2]
Tagine adalah makanan khas Maroko yang mirip semur, bisa daging bisa juga sayuran saja. Uniknya dari tagine adalah cara memasaknya yang menggunakan keramik yang terbuat dari tanah liat yang terdiri atas 2 bagian, piring dan tutup kerucutnya. Bahan makanan diletakkan di atas piring kemudian ditutup sehingga saat proses memasak uap air tertampung dan turun lagi ke makanan. Hasil dari proses memasak ini adalah semua bahan makanan menjadi sangat empuk. Berbagai variasi Tagine: Tagine Chicken, Tagine Lamb, Tagine Vegetable, Tagine Kefta (daging cincang).
Couscous adalah sejenis tepung. Couscous sangat populer di negara Afrika dan Timur Tengah. Tidak hanya di Maroko tetapi juga di Libya, Mesir, Lebanon, Tunisia, dan Arab. Di Indonesia, couscous juga dikenal dengan nama bulgur. Bisa dikatakan couscous adalah pengganti nasi dan tepung di Maroko. Couscous berupa butiran yang tidak sehalus tepung dan tidak sebesar beras. Couscous terbuat dari gandum mentah yang dipecahkan yaitu zat tepung dan biji gandum. Bentuknya butiran kecil hampir menyerupai beras. Couscous bisa digunakan sebagai makanan pendamping beragam hidangan terutama makanan yang tinggi karbohidrat, seperti nasi atau kentang. Di pasar malam Jema El Fna, couscous juga diolah menjadi nasi kebuli, isian sup, atau sebagai campuran olahan daging. Jika disajikan bersama makanan daging atau sayuran, biasanya berperan sebagai nasi. Tapi couscous bisa juga digunakan sebagai semacam tepung untuk adonan kue, martabak. dll.[3]
Salah satu yang menarik dan patut dicoba di pasar malam Jema El-Fna adalah mencicipi snail soup atau sop bekicot. Snail soup dijual oleh banyak pedagang, jadi kita dapat memilih yang mana saja yang kita mau. Harganya pun sama di setiap tempat, yaitu 5 dirham atau Rp 7.000 untuk porsi mangkuk kecil, dan 10 dirham atau Rp 14.000 untuk porsi mangkuk yang lebih besar. 10 Dirham kurang lebih sama dengan 1 Euro. Makan dengan porsi satu mangkuk besarpun sepertinya masih kurang karena tidak sedikit pembeli yang minta tambah lagi. Rasanya nikmat, terlebih jika menghirup kuahnya.[4]
Minuman khas Maroko adalah teh mint yang biasa disebut orang Maroko teh na’na.[5] Racikannya terdiri atas daun teh hijau kering yang sudah dicampur dengan daun mint kering. Bisa juga dengan daun teh hijau dimasak dalam teko bersama daun mint. Pada saat penyajian mereka menambahkan daun mint segar supaya lebih bagus penampakannya. Teko teh yang digunakan juga unik karena bentuknya mirip dengan teko aladin. Cara menuang tehnya harus tinggi jauh di atas gelas. Mereka menyajikan teh sudah dicampur dengan gula dan gulanya banyak sekali untuk ukuran orang Indonesia sehingga saat diminum terasa kental.[6]
Selain teh na’na, banyak juga pedagang yang menjual jus buah segar di pasar malam Jema El Fna. Penjual jus tersebut memakai gerobak antik beroda yang sangat besar dan menata buah-buahan dengan sangat rapi. Variasi jus buah tersebut tidak banyak, hanya terdapat jeruk, lemon, pomplamoose (grapefruit)  atau jus campuran ketiganya. Harga yang paling murah adalah jus jeruk yaitu seharga 4 dirham, sedangkan jus lemon, grapefruit dan campuran adalah 10 dirham. Rasa dari ketiga jus tersebut adalah sama saja. Bahkan ada yang menduga kalau penjual jus tersebut selalu memberikan jus campuran ketiganya kepada pembeli.
Orang-orang suku berber yang merupakan suku asli Maroko juga menjual minuman air putih. Air putih yang mereka jual akan dituangkan ke suatu cawan kuningan khas suku berber. Mereka memakai baju khas suku berber yang berwarna sangat cerah dan topi yang sangat unik berbentuk kerucut. Bahkan biasanya mereka membagikan air putih yang mereka bawa kepada pengunjung dengan sukarela. Pengunjung hanya membayar seikhlasnya saja.

4. Atraksi
Atraksi yang ada di pasar malam Jema El-Fna tidak hanya dilakukan pada malam hari tetapi siang hari juga ada. Berbagai macam atraksi dilakukan untuk menarik para pengunjung. Atraksi yang dilakukan adalah tarian, musik, sulap, teater, dll. Mereka beratraksi di sebuah lapangan khusus dan membentuk lingkaran. Mereka beratraksi sambil memanggil para pengunjung agar melihatnya. Setelah atraksi selesai mereka memutarkan sebuah kantong kresek untuk meminta uang kepada penonton. Biasanya penonton akan memberikan uang sebanyak 10 dirham. Tidak hanya penonton saja yang diminta uangnya, apabila ketahuan memotret mereka, mereka juga akan meminta uang.[7]

4.1 Musik
Banyak sekali pemain musik jalanan di Jemaa El Fna. Pemusik-pemusik tersebut terdiri dari perkusi, gambus dan seruling khas Maroko. Mereka terdiri dari tiga sampai enam orang dan memakai seragam yang sama. Ada yang memakai gamis berwarna putih, baju seragam berwarna biru dan seragam cerah berwarna merah. Terkadang sambil memainkan musik, mereka juga melakukan atraksi-atraksi yang membuat pengunjung tertarik untuk melihat.
Ada juga sekelompok pria berbaju biru menari-nari dengan diiringi perkusi dan suling khas Maroko. Gerakan tariannya tidak rumit, hanya berputar-putar, menggerak-gerakkan kepala dan sejenisnya. Yang menarik adalah ada hiasan berupa tali di topi mereka, dan mereka sering memutar-mutar kepala mereka sehingga tali tersebut berputar-putar. Tarian perut oleh laki-laki yang memakai cadar Biasanya menari di malam hari Pengunjung sering tertipu

4.2 Tarian
Tarian yang banyak dilakukan adalah tarian perut. Tarian perut ini biasanya muncul pada dini hari dan dimainkan oleh seorang laki-laki yang memakai cadar. Pengunjung banyak yang tertipu oleh penari-penari tersebut dan menganggap bahwa itu adalah penari perempuan karena mereka sangat lihai dalam menari. Tarian perut biasanya dimainkan bersamaan dengan musik-musik Timur Tengah dan drama-drama atau komedi-komedi. Laki-laki yang menari ada yang memakai baju hitam da nada yang memakai baju warna warni.

4.3 Atraksi dengan binatang
Atraksi dengan binatang sering dilakukan dengan monyet dan ular. Atraksi dengan ular biasanya dimainkan dengan seruling khas Timur Tengah. Ular-ular tersebut akan mengikuti dimana suara seruling berasal sehingga seperti ular tersebut menari-nari. Atraksi monyet sama halnya dengan atraksi topeng monyet di Indonesia. Monyet-monyet tersebut disuruh untuk melakukan hal-hal yang unik agar menarik para pengunjung. Wisatawan asing juga diperbolehkan berfoto dengan binatang-binatang tersebut akan tetapi harus membayar sejumlah uang dengan suka rela.

4.4 Akrobat
Ada juga sekelompok laki-laki sekitar 7-10 orang yang melakukan atraksi-atraksi akrobat. Atraksi akrobat adalah atraksi yang paling banyak pengunjugnya karena atraksi tersebut hanya sedikit yang memainkan. Mereka berpakaian sangat cerah dan warna warni seperti merah, biru, hujau dan kuning. Mereka memainkan atraksi-atraksi akrobat yang sangat unik dan menarik. Lalu salah seorang anggota kelompok mereka berkeliling setiap beberapa menit sekali untuk mengumpulkan uang dari para penonton.

5. Henna dan Peramal
            Banyak juga yang menawarkan jasa henna di pasar malam Jema El Fna. Henna ditawarkan oleh ibu-ibu yang duduk di kursi sambil memperlihatkan gambar henna kepada pengunjung. Henna ditawarkan dengan harga paling murah 15 dirham. Jika tidak tahu harga henna mereka akan mematok dengan harga tinggi. Uniknya adalah ukiran henna tersebut mirip dengan ukiran-ukiran khas Maroko.[8] Wisatawan asing banyak sekali yang menjajakan henna untuk kecantikan tangannya dan setelah itu mereka berfoto dengan ukiran henna tersebut. Peramal-peramal di pasar malam Jemaa El Fna biasanya adalah seorang ibu-ibu tua. Mereka meramal menggunakan kartu-kartu. Tidak sedikit pula wisatawan yang ingin mencoba meramalkan hidupnya, masa depan dan keberuntungannya.

6. Pernak-pernik
Banyak toko-toko di Jema El Fna yang menjual souvenir khas Maroko, seperti baju, kaos, tas, kaos Maroko, gantungan kunci, magnet kulkas dan kartu pos. Selain itu toko-toko tersebut juga menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-hari seperti karpet khas Timur Tengah, piring yang mempunyai hiasan khas Maroko dll. Harga barang-barang tersebut cukup murah, tak jauh beda dengan harga barang-barang di Indonesia dan bisa tawar menawar. Terlebih jika yang menawar adalah orang Indonesia pasti penjual sangat senang dan mau memberikan harga murah karena Indonesia memiliki masyarakat muslim yang banyak.


D. Penutup
Kesimpulan dan Opini
Pasar malam Jemaa El Fna adalah pasar yang sangat menarik dan ramai dikunjungi oleh wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Pasar malam ini tidak hanya terdapat proses jual beli saja tetapi banyak sekali atraksi-atraksi yang dimainkan silih berganti selama 24 jam. Atraksi-atraksi tersebut bermacam-macam. Ada musik, tarian, akrobat, atraksi dengan binatang, drama, komedi dan lain-lain. Berbagai macam kebudayaan khas Maroko hampir semua ada disana. Atraksi-atraksi tersebut dilakukan baik siang maupun malam hari. Pada malam hari, buka stand-stand makanan yang menjual berbagai macam makanan khas Maroko seperti couscous, tagine, subakiyah, snail soup, dan teh na’na.
            Pasar malam Jema El Fna wajib dilestarikan karena aspek kebudayaan yang begitu melekat di dalamnya. Selain itu warga Maroko khususnya Marakesh banyak yang memperoleh penghasilan dari hasilnya berkarya di dalam atraksi maupun menjual makanan. Pasar malam Jema El Fna sangat menarik untuk dikunjungi karena kita bisa melihat berbagai macam kebudayaan dan menikmati makanan khas Maroko disana.

Referensi
http:// www.pulsk.com, 9 Oktober 2014
http://travel.detik.com, 9 Oktober 2014
http://www.pergidulu.com, 9 Oktober 2014
http://www.life.viva.co.id, 11 Desember 2014
Wawancara dengan Fauzan Azmi, Mahasiswa PPI Maroko
Wawancara dengan Abdillah, Mahasiswa PPI Maroko



[1] Wawancara dengan Abdillah mahasiswa Universitas Qodi Iyyad Maroko, Rabu 8 Oktober 2014
[2] http://www.pergidulu.com 9 Oktober 2014, 07.48 WIB
[3] life.viva.co.id  11 Desember 2014, 05.00 WIB
[4] wawancara dengan Abdillah mahasiswa Universitas Qodi Iyyad Maroko, Rabu 8 Oktober 2014
[5] Wawancara dengan Abdillah mahasiswa Universitas Qodi Iyyad Maroko, Rabu 8 Oktober 2014
[6] http://www.pergidulu.com 9 Oktober 2014, 07.48 WIB
[7] Wawancara dengan Fauzan Azmi mahasiswa PPI Maroko, Rabu 8 Oktober 2014
[8] Wawancara dengan Fauzan Azmi mahasiswa PPI Maroko, Rabu 8 Oktober 2014

Minggu, 01 Maret 2015

Nabila Ghassani, Peraih Beasiswa Full Scholarship dari Pemerintah Turki

posting by ayilia di 2:27 PM 0 komentar
Kak Nabila, mahasiswi prodi Arab angkatan 2010 yang telah lulus tujuh bulan lalu tersebut berhasil menyingkirkan 600 orang pendaftar beasiswa Turkiye Burslari (Turkey Scholarship). Ia adalah satu dari 20 orang yang berhasil lolos untuk S2 di Turki. Ia ditempatkan di Marmara University, jurusan Middle East Political History and International Relations. Dalam email yang diterimanya, dijelaskan bahwa ia harus mengikuti kursus bahasa turki selama 1 tahun dan setelah itu akan kuliah Master selama 2 tahun.

“Bisa kuliah dengan jurusan Middle East Political History and International Relations merupakan impian saya, karena masih banyak yang belum saya gali seputar Timur-Tengah dan jurusan ini masih berhubungan dengan Sastra Arab. Dengan sekolah di Turki memudahkan saya untuk mendapatkan literature seputar Timur Tengah, karena negara Turki merupakan salah satu gudangnya sejarah Timur-Tengah. Apalagi negara ini dulunya pernah menjadi penguasa sebagaian wilayah Timur-Tengah. Kata gadis cantik berkacamata tersebut.

Tentu bukan hal yang mudah untuk lolos dalam beasiswa Full Scholarsip dari Turki. Berbagai carapun ia lakukan untuk bisa kuliah di negara dua benua itu. Diantaranya adalah sering mencari informasi melalui internet, education expo, dll dan juga meminta saran kepada dosen dalam pemilihan jurusan dan universitas yang tepat.

Kak Nabila juga membagikan tips ketika tes wawancara menggunakan bahasa inggris. Ketika wawancara ia ditanyakan seputar diri sendiri, kegiatan sewaktu kuliah, motivasi mendaftar beasiswa ini, mengapa memilih jurusan tersebut, dan apa yang akan dilakukan setelah lulus dari Turki. Pertanyaan wawancara hampir sama dengan pertanyaan essay saat pendaftaran online dan disarankan siapkan sematang mungkin essaynya agar tidak bingung sewaktu wawancara. Kata Kak Nabila, “Sebelum tes wawancara, siapkan mental kalian dan baca kembali essay yang pernah ditulis, percaya diri, bicara apa adanya, dan jangan lupa berdoa.”


Terakhir, pesan dari kak Nabila untuk adik-adik sastra Arab adalah tetap semangat, raih terus impian yang kita inginkan, sabar dan jangan lupa berdoa. (LES)
 

Glitter Crayons Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea